Selasa, 20 September 2011

Persahabatan: Maafkan dan Lupakan

Ada dua orang sahabat yang bersama-sama melakukan perjalanan melewati sebuah padang gurun.. Namun di tengah perjalanan, terjadi sebuah perselisihan sehingga sahabat yang satu menampar pipi sahabat yang lainnya.. Orang yang di tampar hanya diam dan tidak berkata apa2, lalu menulis di atas pasir: HARI INI SAHABAT TERBAIKKU, MENAMPAR PIPIKU.

Tibalah dua sahabat itu di sebuah oase.. Mereka berdua pun berenang di oase tersebut.. Orang yang di tampar tidak bisa berenang, sehingga dia mulai tenggelam.. Orang yang menampar segera menyelamatkan sahabatnya yang hampir tenggelam.. Setelah mereka berdua selamat, orang yang di tampar dan diselamatkan memahat di sebuah batu: HARI INI SAHABAT TERBAIKKU TELAH MENYELAMATKAN NYAWAKU.

Orang yang menampar dan menyelamatkan pun heran dan bertanya kepada orang yang di tampar dan diselamatkan, "Mengapa ketika aku menyakiti hatimu, engkau menuliskannya di atas pasir, tetapi ketika aku menyelamatkan nyawamu, engkau memahatnya di sebuah batu?”

Orang yang ditampar dan diselamatkan, menjawab, “ Ketika seorang sahabat menyakiti hatimu, tuliskanlah hal tersebut di atas pasir, sehingga angin memaafkan akan berhembus dan menghapuskan kesalahannya.. Tetapi ketika seorang sahabat melakukan hal yang luar biasa, pahatlah di batu hatimu, sehingga hal tersebut akan selalu terukir di batu hatimu walaupun angin menghembuskannya..”


Untuk direnungkan:
Apa yang ingin Anda katakan jika di minta menceritakan hubungan Anda dengan sahabat Anda? Apakah kebaikan hatinya atau perbuatan jahatnya kepada Anda? Pilihlah hal yang baik maka angin pengampunan dari Tuhan pun akan berhembus dan menghapus kesalahan Anda.

Untuk dilakukan:
“Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” (1 Kor 13: 7)

-Xavier Quentin Pranata-

Sabtu, 10 September 2011

Learn to Love

Ada yang bilang, "Jangan terlalu baik dengan orang lain, karena banyak orang yang ngga tahu diri dan ngga tahu terima kasih, sebaiknya urus diri kita sendiri2, fokus untuk lebih sukses agar orang lain menjadi iri dan tambah sirik dengan kita.."

Hmm.. ngga tahu juga, semua orang bebas untuk berpendapat dan berbuat menurut apa yang mereka yakini benar.. tp kalau kita berpendapat harus sukses agar orang lain jadi sirik sama kita, menurut gw itu terlalu ekstrim, hehehehe..

Ini hanya sebuah pemikiran.. banyak dari kita merasa kesepian dan hampa, karena kita merasa tidak di cintai.. gw pribadi juga sering merasa seperti itu.. rasanya sedih banget menerima kenyataan bahwa orang yang kita cintai, tidak mencintai kita (dari yang di lihat dan rasakan).. sedih karena mereka hanya melihat dan mengingat kesalahan yang kita buat, sedih karena mereka ngga bisa menghargai apa yang sudah kita lakukan atau berikan, sedih karena kita merasa mereka ngga peduli kepada kita, sebagaimana kita memperdulikan mereka..

Hmm.. ketika kita mencintai seseorang, maka timbulah pengharapan bahwa orang yang kita cintai juga merasakan atau melakukan hal yang sama.. semakin dalam cinta kita, semakin besar pengharapan tersebut.. kita merasa berhak mendapatkan cinta mereka karena kita telah memberikan dan melakukan sesuatu untuk mereka.. hal tersebut lah yang membuat kita menjadi sedih, ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan..

Hmm.. kalau kita terus berharap orang yang kita cintai akan mencintai kita layaknya kita mencintai mereka, atau ketika kita memperlakukan orang dengan baik (dalam pemikiran kita), lantas berharap mereka juga harus memperlakukan kita dengan baik, maka kita akan terus merasa sedih dan kecewa.. karena ngga ada satu pribadi pun di dunia ini yang bisa mencintai dan mengasihi kita sepenuhnya, selain DIA..

Hanya ketika kita tahu dan menyadari bahwa DIA mengasihi kita, maka kita bisa mengasihi orang lain sepenuhnya dan tanpa mengharapkan balasan..

Still learning for that, hehehehe..


verve vine